BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan kembali menambah dua guru besar, ditandai dengan penyerahan SK Kemendikbudristek oleh Kepala LLDIKTI IV Jabar-Banten Dr. M. Samsuri, M.T. IPU di Gedung LLDIKTI Wilayah IV, Jl. Phh. Mustofa No. 38, Cikutra, Kota Bandung.
Keduanya yakni Prof. Dr. Maun Jamaludin M.T. (Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Bisnis) dan Prof. Dr. Anthon F. Susanto, S.H., M.Hum. (Guru Besar Bidang Ilmu Hukum).
Hari ini, total 7 guru besar dari 5 perguruan tinggi yang menerima SK, yakni Unpas (2 orang), Universitas Telkom (2 orang), Universitas Langlangbuana (1 orang), Universitas Ibn Khaldun (1 orang), dan STKIP Pasundan (1 orang).
Seluruhnya meraih jabatan akademik guru besar dengan angka kredit 850. Pada agenda yang sama juga dilakukan penyerahan SK Jabatan Akademik Lektor Kepala 700, 550, dan 400.
Penyerahan SK Prof. Maun dan Prof. Anthon didampingi langsung oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.
Dengan bertambahnya 2 guru besar baru, Unpas kini memiliki 34 guru besar. Hingga Agustus 2023, Unpas telah melahirkan 8 guru besar dan diharapkan bisa segera bertambah.
Tingkatkan Produktivitas
Kepala LLDIKTI IV Dr. M. Samsuri, M.T. mendorong para guru besar untuk semakin produktif dan memberikan kontribusi maksimal di perguruan tinggi tempatnya mengabdi.
“Pengabdian tidak harus ditunjukkan dalam bentuk jabatan. Guru besar yang tidak menduduki jabatan struktural bisa mengoptimalkannya dengan memperbanyak publikasi atau memimpin proyek penelitian,” jelasnya.
LLDIKTI IV bakal melakukan monitoring score SINTA guna memastikan produktivitas guru besar. “Kalau score SINTA stagnan, berarti risetnya tidak ada peningkatan dan itu akan kami evaluasi,” sambungnya.
Ia menambahkan, sepanjang 2023, LLDIKTI IV berhasil menelurkan 40 guru besar. Jumlah tersebut sementara menjadi yang terbanyak dibanding LLDIKTI di wilayah lainnya.
“Guru besar yang baru lahir harus bisa memberikan sumbangsih bagi program LLDIKTI IV, misalnya ikut terjun ke masyarakat melalui program Perguruan Tinggi Mandiri Membangun Desa (PTM2D). Jadikan raihan ini sebagai titik awal untuk mendongkrak kinerja perguruan tinggi dan individu,” paparnya. (Reta)**