BANDUNG, unpas.ac.id – Melalui program Jabar Future Leader 2021 yang dicanangkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan Nurul Intan Krisnayanti lolos seleksi Ajudan Gubernur Jabar.
Sebelum terpilih menjadi ajudan, Nurul memang dikenal aktif dan berprestasi. Torehan prestasi Nurul antara lain sebagai Anggota Paduan Suara Kabupaten Bandung (Pusaka) 2018, Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan 2019, dan Runner Up Icons Gen Smart Bandung 2020.
Berkat optimisme dan upaya maksimalnya, Nurul mampu menyisihkan lebih dari 11 ribu peserta dan berkesempatan menjadi satu dari 22 Ajudan Gubernur Jabar lewat Jabar Future Leader Gelombang 3.
“Pada seleksi pertama, saya membuat vlog dan esai yang mengangkat tentang pendidikan, ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan. Saya yakin akan kemampuan diri sendiri, sehingga optimis lolos seleksi Jabar Future Leader 2021,” tuturnya, Sabtu (8/5/2021).
Menurutnya, ketika mengikuti suatu program, hal terpenting adalah komitmen terhadap apa yang telah dipilih. Bagi Nurul, ini merupakan bentuk tanggung jawab atas apa yang sudah ia mulai.
Selain persiapan mental dan pengetahuan, Nurul memperkuat soft skill-nya dengan berlatih public speaking serta cara berkomunikasi. Juga, meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri.
“Melalui kesempatan ini, saya berharap dapat berkontribusi lebih agar Jawa Barat bisa menjadi mitra terdepan ibu kota. Saya juga ingin mengimplementasikan pengalaman atau ilmu organisasi yang telah diperoleh sebagai bentuk nyata untuk Jawa Barat,” katanya.
Nurul melanjutkan, setelah dinyatakan lolos, para ajudan milenial akan mengikuti kegiatan bootcamp. Di sini, mereka akan diberi pelatihan khusus mengenai kepemimpinan dan diarahkan untuk menjadi ajudan yang baik.
“Saya rasa program Jabar Future Leader sangat baik, khususnya bagi pemuda di Jawa Barat. Kita bisa mengembangkan potensi dan pengalaman di bidang kepemimpinan,” ujar mahasiswi angkatan 2020 ini.
Jika telah ditugaskan, Nurul tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mencari ilmu baru tentang pemerintahan dan kepemimpinan. Tentu, pengalaman berhubungan langsung dengan masyarakat. (Reta Amaliyah S)*