Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom melantik perwakilan mahasiswa baru Unpas dari 6 fakultas.*
Universitas Pasundan menerima 3.667 mahasiswa baru pada tahun akademik 2016/2017. Dari jumlah itu, 3.471 orang mengikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Mahasiswa Baru (OPMB) di gedung Secapa Jl. Hegarmanah, Bandung, selama 2 hari yakni Selasa 6 September 2016 hingga Rabu 7 September 2016. OPMB dilaksanakan pada Sidang Terbuka Senat Universitas Pasundan Bandung yang dibuka oleh Ketua Senat Prof. Dr. HM Didi Turmudzi, M.Si.
Ketua Panitia OPMB, Dr. Deden Ramdan, M.Si yang juga Wakil Rektor III Unpas menjelaskan, 3.667 mahasiswa baru itu terdiri dari Fakultas Hukum 387 orang, FISIP 1.058 orang, Fakultas Ekonomi 585 orang, Fakultas Teknik 709 orang, FKIP 535 orang, dan FISS 197 orang.
Selanjutnya dilaporkan Deden, melalui kerjasama dengan Kemenristek Dikti, untuk tahun ini Unpas memberikan Beasiswa Bidikmisi kepada 30 mahasiswa baru yang tersebar di keenam fakultas. Jumlah total mahasiswa Unpas penerima beasiswa tersebut sebanyak 105 orang.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp., M.Si., M.Kom. menyampaikan bahwa pada penerimaan mahasiswa baru sekarang ada keistimewaan, yaitu diberikannya beasiswa kepada mahasiswa baru yang hafiz Quran. Bagi yang hafiz 30 juz, seratus persen dibebaskan dari kewajiban membayar DP dan DPP. Untuk yang hafal 20 juz, dibebaskan 75 persen, 20 juz dibebaskan 50 persen, dan lima juz dibebaskan 25 persen. Sedangkan bagi yang hafal juz ‘ama akan dilakukan pembinaan oleh LPPSI Unpas.
“Hal itu merupakan upaya Unpas dalam meningkatkan kepedulian baca-tulis Quran, yang dengan sendirinya akan meningkatkan kualitas pendidikan, dan pada akhirnya untuk memelihara kedaulatan, sebagaimana yang dijadikan tema pada kegiatan sekarang,” katanya.
Dikatakan Rektor Unpas, prosentase generasi muda yang berhasil bisa belajar di perguruan tinggi masih kecil. APK atau angka partisipasi kasarnya baru mencapai 31 persen. Kalah oleh Malaysia yang APK-nya sudah mencapai 50 hingga 60 persen.
“Karena itu, manfaatkanlah kesempatan yang telah diperoleh tersebut, melalui kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya, hingga pada empat tahun ke depan Saudara-saudara diwisuda sebagai sarjana,” demikian Prof. Eddy Jusuf.
Hal senada disampaikan juga pada sambutan Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan, Dr. H. Makbul Mansyur, M.Si. “Anugerah dari Allah yang diberikan kepada Saudara-saudara, sehingga punya kesempatan menggali dan mengembangkan ilmu di Unpas.”
Dikatakan Makbul, jumlah pendaftar ke Unpas tahun ini sekitar 6.750 orang. Namun yang diterima tidak sampai 60 persen. Mahasiswa Unpas berasal dari 24 provinsi, ditambah 11 negara asing.
“Jadikanlah kegiatan OPMB ini untuk pembinaan karakter yang nyunda dan nyakola. Karena itu, saya berpesan, jangan sampai terjadi intimidasi, melainkan harus harmonisasi,” ucapnya lagi.
Sambutan terakhir disampaikan Prof. Didi Turmudzi dalam kapasitas Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan. Disampaikannya ucapan selamat datang kepada para mahasiswa baru, serta ungkapan terima kasih atas kesediaan dalam memilih Unpas.
“Selamat bergabung di Unpas, rumah bagi mereka yang terpanggil untuk belajar dalam mencapai kemaslahatan hidup,” ucapnya.
Besarnya minat untuk belajar di Unpas merupakan sebuah kepercayaan dari masyarakat. Untuk itu, Unpas terus berupaya memberikan yang terbaik. Di wilayah Jawa barat, Unpas merupakan perguruan tinggi swasta yang memperoleh hasil akreditasi tertinggi, dengan angka 3,46. Selain itu, dalam klaster penelitian pun pada tahun ini sudah berhasil naik peringkat ke utama.
“Karena itu, tak ada jalan lain bagi Saudara-saudara, kecuali menjadi pembelajar yang tangguh, karena persaingan yang dihadapi kini semakin ketat lagi. Siapkanlah diri saudara-saudara untuk menjadi pahlawan NKRI,” ucapnya lagi.
Acara OPMB itu dihadiri pula oleh Kol. Dr. H. Ahmad Miftahuddin yang memawikili Dirjen Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI yang menyampaikan paparan di hadapan para mahasiswa baru Unpas.
Ia menerangkan, sumber daya manusia atau SDM selalu memegang peranan penting dalam menjamin kelangsungan hidup negara. Dalam hal ini adalah SDM yang memiliki kualitas di bidang iptek, serta kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin terhadap ideologi negara, rela berkorban demi bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara fisik maupun psikis. ***