BANDUNG, unpas.ac.id – Melalui Jabar Innovation Fellowship (JIF), Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pengembangan dan penyelenggaraan program-program strategis Jawa Barat.
Dari kurang lebih 3.000 peserta yang mengikuti seleksi JIF Batch 2 Periode 2020-2021, hanya terpilih 40 orang untuk magang di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jabar. Salah satunya mahasiswa angkatan 2017 jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan, Dwi Angga Prasetyo.
Mahasiswa yang aktif di Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ini tertarik mengikuti program JIF karena keinginannya untuk turut serta membangun Jabar. Berbekal pengalaman organisasinya, Angga optimis lolos seleksi JIF.
“Saya memiliki pengalaman organisasi baik di dalam maupun luar kampus. Saya merupakan anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman Unpas dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial. Di luar kampus, selain menjadi anggota AMS, saya juga bergabung di Forum Kewirausahaan Pemuda Kabupaten Bandung,” katanya, Jumat (28/5/2021).
Angga merupakan pribadi yang memiliki motivasi tinggi untuk membantu pengawasan dan percepatan program unggulan pemerintah. Nantinya, ia dan peserta lain akan berperan menganalisa area kebijakan dan program unggulan Pemprov Jabar yang meliputi bidang pariwisata, teknologi informasi, pendidikan, anggaran, dan sebagainya.
“Dimulai dari seleksi administrasi, wawancara, hingga pengumuman, saya cukup yakin pengalaman saya bisa menjadi modal untuk lolos program JIF. Pertanyaan mengenai wawasan dan cita-cita untuk Jawa Barat, hingga tujuan dan maksud mengikuti program, bisa saya jawab dengan baik,” ujar Angga.
Usai lolos seleksi, peserta terpilih akan mengikuti pelatihan kepemimpinan, sesi diskusi bersama alumni JIF periode sebelumnya, dan kegiatan bootcamp. Saat ini, Angga telah menerima SK penugasan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar.
“Kurang lebih program ini akan berlangsung selama 6 bulan. Pembagiannya, 4 bulan untuk penugasan, dan sisanya membuat laporan selama bertugas. SK penempatan tersebut kemungkinan bisa berubah, karena dalam waktu dekat ada pertemuan terakhir,” imbuhnya.
Dengan berkesempatan menjadi bagian dari program JIF, Angga berharap memperoleh pengalaman dan ilmu baru. Juga, mengoptimalkan potensinya untuk mendukung proses pencapaian diri. (Reta Amaliyah S)*