BANDUNG, unpas.ac.id – Bagi penderita diabetes, puasa menjadi aktivitas yang berisiko. Sebab, pola makan, aktivitas fisik, dan jadwal minum obat mesti benar-benar diperhatikan untuk mencegah gula darah turun secara drastis (hipoglikemia) atau bahkan sangat tinggi (hiperglikemia).
Perlu persiapan khusus agar penderita diabetes bisa menjalankan puasa, namun gula darah tetap terkontrol.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan Prof. dr. Primal Sudjana, SpPD(K)-KPTI, FINASIM, MH.Kes., MMRS, PIA. menyebut, penderita diabetes diperbolehkan puasa, asal memperhitungkan kondisi komorbid lainnya.
“Diabetes sering disebut mother of crisis. Dia biasanya disertai penyakit kronis lain, seperti darah tinggi, jantung, dan ginjal. Semuanya harus dikonsultasikan ke dokter untuk menilai derajat risiko dan memutuskan apakah bisa puasa atau tidak,” jelasnya, dilansir dari Rehat “Ramadan Sehat” FK Unpas, Sabtu (8/4/2023).
Mengingat komplikasi penyakit yang berbahaya, penderita diabetes harus bisa mengendalikan gula darah, di antaranya dengan terapi nutrisi medis dan gaya hidup sehat.
“Ketika makan, hitung jumlah kalori, ketahui jenis makanan yang sebaiknya dihindari dan yang harus dimakan, serta atur jadwal makan. Kalau dengan nutrisi medis dan olahraga belum juga terkontrol, baru dibantu obat,” tambahnya.
dr. Primal menyarankan agar olahraga dilakukan setelah buka puasa, atau bisa digantikan dengan salat tarawih. Jika mengonsumsi obat, penderita harus paham bahwa obat yang dikonsumsi memang untuk menurunkan kadar gula.
“Harus ada asupan makanan yang bisa meng-counter kerja obat untuk menurunkan kadar gula. Obat sebaiknya diminum saat berbuka,” ujarnya.
Pola Makan Bagi Penderita Diabetes
Untuk menghindari hipoglikemi atau hiperglikemi, pola makan selama puasa juga perlu disesuaikan.
Saat sahur, kurangi konsumsi karbohidrat sederhana dan perbanyak karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana dapat dikonsumsi saat berbuka untuk meningkatkan kadar gula.
“Jangan lupa konsumsi sayur, buah-buahan, dan makanan yang mengandung lemak karena lebih lama dicerna. Bagi penderita diabetes, kebiasaan sarapan dipindah ke waktu buka puasa, dan makan malam dipindah ke sahur. Makanan ringan yang biasa dimakan jam 10 pagi dipindah setelah tarawih,” tutupnya. (Reta)**