BANDUNG, unpas.ac.id – Bidang Kemahasiswaan Universitas Pasundan kembali menggelar seleksi mahasiswa berprestasi dalam rangka Dies Natalis ke-62, Kamis (15/12/2022).
Seleksi diadakan untuk memilih mahasiswa terbaik yang akan mewakili Unpas ke pemilihan mahasiswa berprestasi di LLDIKTI Wilayah IV Jabar-Banten.
Ada 7 mahasiswa yang mengikuti seleksi di tingkat universitas. Seluruhnya merupakan delegasi yang dipilih melalui seleksi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas.
Wakil Rektor III Unpas Dr. H. Deden Ramdan, M.Si. menuturkan, mahasiswa diminta membuat dan mempresentasikan karya tulis ilmiah terkait Sustainable Development Goals (SDGs).
“Selain itu, bukti prestasi, keaktifan organisasi, dan penguasaan bahasa asing juga diperlukan supaya bisa menghasilkan mahasiswa terpilih yang siap bersaing di LLDIKTI IV,” tuturnya.
Ia menekankan, karya tulis ilmiah mesti betul-betul aplikatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Meski baru sebatas desain, namun harus memungkinkan untuk dieksekusi.
Sesuai tema Dies Natalis ke-62 Unpas “Meningkatkan Sinergi untuk Unpas Unggul” dan tagline Sinergitas U2U, seleksi mahasiswa berprestasi diharapkan akan melahirkan bibit baru yang lebih unggul.
“7 mahasiswa ini menjadi representasi dari total 22 ribu mahasiswa. Mereka bisa sampai di titik ini berarti memang mempunyai kapabilitas dan kapasitas, baik emosional, spiritual, intelektual, hard skill, dan soft skill,” ujarnya.
Karya tulis ilmiah mahasiswa di-review oleh dosen FISIP Unpas Dr. Ine Mariane, M.Si. Sementara kemampuan bahasa Inggris diuji oleh dosen prodi Sastra Inggris Unpas Fegy Lestari, S.S., M.Pd.
“Kemampuan bahasa Inggris wajib, tapi makin banyak bahasa yang dikuasai tentu makin bagus. Bukan berarti tidak nasionalis, tapi dari situlah kita mendapatkan kekuatan dari mahasiswa yang akan jadi representasi Unpas,” sambungnya.
Kriteria Utama Karya Ilmiah
Menurut Dr. Ine, sistematika penulisan karya tulis ilmiah harus jelas dan sesuai aturan. Gagasan utama yang dituangkan juga mesti memiliki imbas atau dampak positif bagi masyarakat.
Di samping itu, data-data yang disajikan harus bisa dipertanggungjawabkan, termasuk sumber data dan metodenya.
“Data-data yang dicantumkan harus bisa dipertanggungjawabkan. Mahasiswa juga harus menganalisis, menyintesis, dan menyimpulkan karya ilmiahnya dengan baik. Dari judul, gagasan, hingga kesimpulan harus runtut,” katanya. (Reta)**
