BANDUNG, unpas.ac.id – Rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. didampingi Warek III Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Deden Ramdan, M.Si. melepas enam peserta Diklatsar KSR PMI Unit Unpas ke-28 di Kampus Tamansari, Senin (6/2/2023).
Diklatsar akan berlangsung selama sepekan, 6-12 Februari 2023 di Panaruban, Subang dengan pengawasan dari Biro Kemahasiswaan.
Sebelumnya, peserta Diklatsar telah menjalani serangkaian seleksi, meliputi seleksi fisik, medical check up, dan wawancara. Dari 30 pendaftar, hanya enam orang yang terseleksi dan dinilai memiliki kapasitas sebagai relawan.
Di hadapan peserta, senior, instruktur, dan dewan pengurus, Rektor menekankan agar kegiatan Diklatsar fokus membentuk karakter anggota yang berjiwa kemanusiaan, mampu berpikir cepat, tepat, dan dapat diandalkan dalam segala kondisi.
Kendati demikian, peserta dan panitia yang terlibat diminta untuk tetap menjaga keselamatan dan tidak memforsir diri.
“Ada tugas mulia yang disandang KSR, sehingga diharapkan setelah Diklatsar anggota KSR Unpas siap terjun ke masyarakat dengan bekal kemampuan kepalangmerahan,” tuturnya.
Relawan kemanusiaan, kata Rektor, tidak hanya dibutuhkan saat terjadi bencana, namun juga aktivitas lainnya yang berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan dan sesama.
“Kita tahu, euforia pembangunan masjid Al-Jabbar menimbulkan sejumlah masalah, salah satunya sampah. Barangkali KSR Unpas bisa tampil di sana sebagai bukti peduli lingkungan dan sosialisasi bahwa pemeliharaan masjid Al-Jabbar merupakan tanggung jawab bersama,” terangnya.
Sementara itu, Komandan KSR Unpas Rizki Librian Nur Moekim menyebut, peserta bakal dibekali pelatihan fisik dan mental, pertolongan pertama, dan manajemen bencana.
“Bencana terjadi bukan atas kendali kita sendiri. Ketika berhadapan dengan kondisi bencana, yang pertama kali mereka bawa dan utamakan adalah nyawa mereka sendiri. Kita akan tanamkan prinsip itu,” ujarnya.
Ia berharap, Diklatsar KSR Unpas ke-28 dapat menghasilkan anggota yang kuat mental, siap siaga, tangguh, dan memegang teguh nilai kemanusiaan. “Mudah-mudahan mereka menjadi relawan yang masyarakat dambakan,” tutupnya. (Reta)**
