BANDUNG, unpas.ac.id – Budaya merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Budaya juga menjadi identitas yang menandakan ciri khas suatu bangsa, sekaligus pembeda dari bangsa lain.
Sebagai wujud menghargai budaya, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (Hima PKnH), FKIP Universitas Pasundan menggelar webinar internasional bertajuk “Culture as a Strength of Unity (Budaya Sebagai Kekuatan Persatuan)”, Selasa (24/3/2022).
Sesuai tema yang diusung, webinar ini mendatangkan narasumber dari berbagai latar belakang budaya dan negara, yaitu Lq Hendrawan/Abah Uci (Indonesia), Fitri Baderulnizam (Malaysia), Fanaja Ratsara (Afrika), dan Catillon Eugenie (Prancis).
Menurut Abah Uci, memelihara kebudayaan jadi keniscayaan bagi tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Kebudayaan juga menjadi kunci untuk membangun keharmonisan.

“Keragaman hadir dalam kesatuan bangsa, kebersamaan, dan kekeluargaan. Keragaman budaya akan memperluas toleransi, menjadi daya tarik wisata, bahkan jadi warisan dunia,” katanya.
Staf Divisi Pendidikan Hima PKnH, Fadil Desri Yadi menuturkan, banyak budayawan, aktivis kebudayaan, hingga sahabat Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) yang bergabung dalam webinar ini.
Ia menilai, warga negara global perlu diperkenalkan dengan ragam kebudayaan di seluruh dunia. Hal tersebut memberikan kebermanfaatan untuk menambah wawasan dan membantu mengubah pola pikir mengenai perbedaan budaya.

“Kami menyediakan ruang bagi peserta untuk saling berdiskusi dan bertukar pengetahuan terkait kebudayaan di setiap negara supaya terbentuk sikap toleransi,” tuturnya.
Fadil menekankan, budaya harus terus digenjot karena menjadi sektor yang menunjang kemajuan di bidang pariwisata.
“Mudah-mudahan dapat terwujud keharmonisan agar tidak menimbulkan perpecahan antar budaya. Mari bersikap dewasa dalam menanggapi perbedaan, khususnya kebudayaan,” tutupnya. (Reta)*