BANDUNG, unpas.ac.id – Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, UKM Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam (Mapak Alam) Universitas Pasundan merayakan hari jadi ke-42. Hingga kini, organisasi yang didirikan pada 28 Oktober 1979 di Linggarjati, Kuningan ini konsisten menunjukkan eksistensinya.
Mapak Alam tidak hanya berfokus pada kegiatan alam terbuka, tapi juga membina anggotanya untuk memahami dasar-dasar organisasi dan membangun jiwa sosial.
Anggota Mapak Alam diarahkan untuk menjadi insan yang humanis, mengedepankan nilai-nilai pendidikan, cermat dalam mengamati, mendayagunakan, dan melestarikan alam untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Memasuki usia kepala empat, Ketua Umum Mapak Alam Periode 2021-2022, Habib Aulia Rahman berharap, Mapak Alam dapat terus berkiprah, berprestasi di ranah kepecintaalaman, dan tidak menghilangkan isme kekeluargaan yang telah terbangun.
“Tiang terakhir Mapak Alam yang hingga saat ini berdiri kokoh adalah kekeluargaan yang dijaga sesama anggotanya,” tuturnya, Kamis (28/10/2021).
Sebagai organisasi yang berasaskan kekeluargaan dan humanisasi, Mapak Alam ingin terus menciptakan insan-insan peduli lingkungan, mengembalikan marwahnya sebagai mahasiswa pecinta kelestarian alam.
Disinggung mengenai perbedaan perayaan milad pada kondisi normal dan pandemi, Habib mengatakan tidak ada perbedaan signifikan. Meski dari segi kehadiran anggota banyak berkurang, tetapi perayaan tetap dijalankan dengan khidmat.
Kendati masih dihadapkan dengan kondisi pandemi yang membuat kegiatan di alam terbuka dihentikan sementara, namun Mapak Alam tetap menyusun program kerja untuk mendorong produktivitas.
“Program kerja tetap ada, seperti masa bimbingan, sidang nomor anggota, pembinaan anggota, dies natalis, dan Pendidikan Dasar Mapak Alam (PDMA),” lanjutnya.
Bahkan, Mapak Alam juga menetapkan program unggulan berupa youth camp atau kamping pemuda bertema sekolah lingkungan di alam terbuka. Program ini ditujukan kepada generasi milenial untuk memperkenalkan pentingnya pengetahuan tentang lingkungan hidup dan kelestarian alam.
“Di samping itu, akan ada pendakian gunung lintas generasi Mapak Alam untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota,” tambahnya.
Guna mempertahankan rasa kekeluargaan yang terbina selama 42 tahun, Mapak Alam senantiasa menekankan kepada anggotanya untuk menjaga silaturahmi dengan setiap generasi.
“Apabila rasa kekeluargaan pudar, Mapak Alam tidak bisa berbuat apa-apa. Kembali lagi, tiang terakhir Mapak Alam adalah kekeluargaan,” ujarnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Deden Ramdan, M.Si selaku pembina turut mengucapkan selamat atas bertambahnya usia Mapak Alam.
“Dirgahayu Mapak Alam, mugia sukses salawasna (semoga sukses selamanya). Bara Jiwa Tegar,” tutupnya. (Reta)*