BANDUNG, unpas.ac.id – Grup paduan suara Lingkung Seni Mahasiswa (Paralisma) Universitas Pasundan binaan Wakil Rektor III Dr. H. Deden Ramdan, M.Si. berhasil menyabet silver medal pada kompetisi Bandung Choral Festival 2022.
Kompetisi bergengsi bertema ‘Sing Against Drugs’ ini diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dalam rangka HUT ke-20 dengan dukungan Bandung Choral Society, 28-31 Maret 2022.
Kompetisi ini memperebutkan Piala Kepala BNN Komjen Petrus R. Golose. Dewan juri BCF 2022 merupakan tokoh yang berpengalaman dalam dunia paduan suara, yaitu Catharina Leimena, Avip Priatna, Arvin Zeinullah, Hwang Hwa Sook, dan Daud Kosasih.
Pada kategori Folk Song, Paralisma tampil apik membawakan lagu daerah Bubuy Bulan (Jawa Barat) dan Don Dap Dape (Bali). Keduanya diaransemen oleh Nicholas Rio, seorang komposer, arranger, dan accompanist asal Bandung.
Ketua Umum LISMA Unpas, Dimas Reza Primusalim menjelaskan, sesuai makna lagu aslinya, Bubuy Bulan bermaksud menyampaikan kerinduan kepada kerabat yang jauh. Sedangkan Don Dap Dape menggambarkan suka cita para remaja.
“Kami ingin memperkenalkan lagu tradisional Jawa Barat kepada masyarakat Indonesia mengingat kompetisi ini memiliki value yang baik. Lagu Don Dap Dape juga dibawakan dengan baik oleh solois Putri Amba, anggota LISMA angkatan ke-38,” katanya, Senin (4/4/2022).
Paralisma bersaing dengan 25 tim padus lainnya di kategori Folk Song. Dengan penampilan maksimal, Paralisma mengukuhkan diri sebagai peraih silver medal dan mendapat final score 79,5.
“Kami mengikuti kategori Folk Song dengan misi menggaungkan kembali betapa indahnya lagu rakyat. Apalagi sekarang peminat lagu rakyat semakin menurun seiring berkembangnya zaman,” tambahnya.
Anggota Paralisma yang ikut berkompetisi pada BCF 2022 sebanyak 25 orang. Dengan dorongan dan bantuan pelatih, Paralisma hanya memerlukan persiapan kurang lebih 1,5 bulan.
Pola latihan diawali dengan penelaahan partitur yang berisi intonasi dan ritme, mempelajari struktur bagian lagu (melodi utama, tekstur, bentuk musik), menganalisis unsur musik (dinamika, frasa, artikulasi, tempo), serta melatih bunyi konsonan dan pernafasan.
“Pelatih Paralisma, Galang Yusuf juga mempersiapkan koreo agar nuansa lagu semakin hidup,” ujarnya.
Dari tahun ke tahun, Paralisma menunjukkan tren positif yang dibuktikan dengan perolehan prestasi pada setiap kompetisi paduan suara. Raihan ini memacu Paralisma untuk memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama Unpas.
“Saya selaku Ketua Umum LISMA sangat bersyukur, karena prestasi tersebut membuat Paralisma terpacu untuk mendapat hasil terbaik selanjutnya dan meningkatkan motivasi 4 unit lainnya agar terus berkarya dan berkreasi,” paparnya.
Ke depan, Paralisma berencana melakukan studi banding dengan grup padus tingkat nasional, bahkan ke luar negeri untuk berbagi ilmu. Warek III Unpas menuturkan, kampus akan mendukung upaya Paralisma untuk terus mengembangkan diri. “Bahkan kami akan men-support apabila Paralisma Unpas ikut berkompetisi di level Internasional,” ujarnya menutup pembicaraan. (Reta)*