BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan melalui Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syiar Islam (LPPSI) menggelar Peringatan Nuzulul Quran yang diikuti seluruh civitas akademika di lingkungan universitas dan fakultas, Senin (1/4/2024) di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus II Unpas.
Peringatan Nuzulul Quran Unpas menghadirkan Ketua MUI Kota Bandung Prof. Dr. KH. Miftah Faridl untuk mengisi tausiyah. Pada tausiyahnya, Prof. Miftah menuturkan, Nuzulul Quran menjadi momentum bagi umat Muslim untuk mengingat kembali peristiwa turunnya Alquran, serta memahami dan mengamalkan pesan-pesan dalam Al-Quran.
Peringatan yang mengusung tema “Nuzulul Quran Menjadi Alquran yang Berjalan” ini dihadiri oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., Rektor Prof. Dr. H. Azhar Affandi, M.Sc., para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan, Guru Besar, Kaprodi dan Sekprodi, hingga dosen dan tenaga kependidikan.
Ketua LPPSI Unpas Dr. H. Tata Sukayat, M.Ag. mengatakan, peringatan Nuzulul Quran difokuskan untuk memperkuat nilai keislaman sebagai bagian dari perwujudan SDM yang pengkuh agamana sesuai visi misi Unpas.
Sebelumnya, LPPSI telah menginisiasi berbagai kegiatan untuk mengisi bulan Ramadan yang dirangkum lewat Kajian Islam Ramadan (Kaisar), di antaranya ma’rifatul quran yang melibatkan mahasiswa, dan kuliah zuhur di Masjid Ulul Albaab (Kampus Setiabudi), Masjid Ulul ‘Ilmi (Kampus Tamansari), dan Masjid Ulul Abshor (Kampus Lengkong).
Ia menyebut, untuk mewujudkan SDM pengkuh agamana, Unpas sedikitnya sudah memenuhi 4 kriteria. Hal tersebut menunjukkan bahwa Unpas berusaha untuk mewujudkan visi misinya dalam membangun SDM yang kuat secara keagamaan dan berintegritas.
“Ada 4 cara dan ciri yang terlihat. Pertama, meningkatnya kualitas pemahaman keagamaan melalui transfer knowledge keislaman. Kedua, meningkatnya pengalaman yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan, salah satu indikasinya di tiap waktu salat, terutama zuhur, masjid selalu penuh. Ketiga, moderasi antar umat beragama. Keempat, infrastruktur keagamaan khususnya masjid sudah cukup representatif,” jelasnya.
Sejalan dengan Ketua LPPSI, Rektor Unpas Prof. Azhar menyampaikan, agenda Nuzulul Quran menjadi wujud dan komitmen Unpas dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan. Rektor berharap, civitas akademika Unpas bisa menjadikannya sebagai landasan dalam aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kita perlu menghayati makna dari wahyu yang pertama diturunkan Allah yang mengandung perintah untuk membaca dan menulis pedoman hidup. Peringatan Nuzulul Quran ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga momen introspeksi dan transformasi bagi setiap individu untuk lebih mendalami dan mengamalkan ajaran Alquran di kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah oleh Prof. Miftah Faridl yang membahas tentang peristiwa Nuzulul Quran. Prof. Miftah menekankan, Alquran tidak hanya untuk dibaca secara mekanis, melainkan untuk dipahami maknanya secara mendalam dan mengaplikasikannya pada tindakan nyata.
Peringatan Nuzulul Quran di Unpas diakhiri dengan doa bersama. Semangat untuk terus memperdalam pemahaman dan mengamalkan ajaran Alquran pun ditekankan sebagai bagian dari perjalanan spiritual dan intelektual di lingkungan kampus. (Reta)**