BANDUNG, unpas.ac.id – Selama pandemi Covid-19, banyak yang memilih untuk menghabiskan waktu di rumah. Selain karena adanya imbauan dan kebijakan pembatasan kegiatan oleh pemerintah, masyarakat juga khawatir terpapar jika berada di luar.
Di masa pandemi, teknologi memiliki peran vital dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, hingga tak sedikit dari mereka yang tertarik untuk belajar IT atau pemrograman.
Bagi yang ingin menyelami dunia pemrograman, ada beberapa tips dari Dosen Teknik Informatika Univeristas Pasundan, R. Sandhika Galih Amalga, ST., MT untuk memulai belajar programming.
Dilansir dari kanal YouTube Web Programming Unpas yang dikelolanya, berikut 10 tips belajar programming bagi pemula:
1. Tentukan tujuan belajar
Sebelum belajar programming, pastikan sudah memiliki tujuan dan jangan sampai hanya mengikuti tren. Setelah itu, fokus kepada apa yang ingin dibuat, misalnya website, mobile application, internet of things, music learning, game, atau lainnya.
“Kalau tujuannya untuk bekerja, tentukan dulu nantinya mau bekerja di mana dan sebagai apa. Atau bisa dengan memikirkan cita-cita bagi mahasiswa semester awal. Begitu juga mahasiswa akhir, penelitian seperti apa yang dikehendaki. Intinya tidak ada kata terlambat untuk belajar programming,” katanya.
2. Siapkan mental untuk belajar
Programming bukan untuk semua orang, tapi semua orang bisa mencoba belajar programming. Perlu diakui, coding bukanlah hal mudah, tetapi rewarding dan worth it untuk dipelajari. Oleh karena itu, kesiapan mental sangat diperlukan, karena belajar coding membutuhkan waktu yang lama dan cukup berat.
“Programming itu skill yang harus dilatih, dipelajari, dan diasah terus menerus, sama seperti belajar keahlian lain. Kuantitas belajar tidak menentukan kita lebih cepat menguasai coding, tapi kualitas yang terpenting. Bagi saya, coding itu menantang. Maka, ketika memutuskan untuk mempelajari coding, berarti kalian sudah berkomitmen untuk tidak berhenti belajar,” tuturnya.
3. Pilih teknologi untuk dipelajari
Dalam dunia programming, ada banyak bahasa pemrograman, teknologi, dan library. Namun, untuk belajar pemrograman, tidak bisa langsung mempelajarinya sekaligus. Apabila sudah mengetahui tujuan belajar programming, pilih teknologi atau bahasa pemrograman yang spesifik dan carilah alur pembelajarannya.
“Khusus web development, kalian bisa mengunjungi website yang dibuat oleh seorang developer Kamran Ahmed, namanya roadmaps.sh. Di web tersebut, kalian akan mengetahui jalur pembelajaran yang harus dipelajari untuk menjadi web developer,” terangnya.
Pelajari secara bertahap dan jangan terlalu dipusingkan dengan istilah yang beum dipahami. Lalu, siapkan lingkungan pengembangannya atau environment pendukungnya.
“Ini penting untuk memperkirakan spesifikasi apa saja yang diperlukan dalam membuat suatu pemrograman. Kadang untuk mengembangkan sebuah software butuh spesifikasi komputer yang tinggi atau sistem operasi khusus,” katanya.
4. Mencari sumber belajar
Setelah melakukan tiga step di atas, lanjutkan dengan mencari sumber belajar. Jangan khawatir, karena untuk menjadi programmer, pembelajarannya tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal, tapi bisa melalui artikel, audio visual, aplikasi coding, bahkan podcast. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan cara belajar masing-masing.
“Di channel Web Programming Unpas, ada ratusan video yang dapat diakses mulai dari dasar sekali, khususnya mengenai web development. Tersedia video tentang jalur pembelajaran front end development, PHP developer, tutorial pemrograman web, coding, sampai bincang-bincang dengan praktisi IT,” jelasnya.
5. Buat sesuatu dari hasil belajar
Apabila telah mengikuti sumber belajar, buatlah sesuatu yang berbeda berbekal ilmu yang diperoleh. Tidak perlu terlalu kompleks atau langsung ke proyek besar. Cukup dengan membuat aplikasi kecil yang dapat menyelesaikan problem spesifik pribadi.
“Buat sesuatu yang ingin kalian kelola dengan lebih praktis. Misalnya aplikasi sederhana seperti to do list yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Pokoknya buatlah aplikasi untuk menyelesaikan probem kalian, yang penting berbeda dari sumber belajar,” katanya.
6. Belajar membaca dokumentasi teknis
Membaca dokumentasi teknis memang agak sulit dan sedikit membosankan, karena bahasa yang digunakan sangat technical. Tapi, kemampuan ini penting agar tidak mengandalkan orang lain untuk mengatasi masalah yang sebetulnya sudah dijelaskan dengan lengkap di dokumentasi. Jika tidak bisa memecahkannya sendiri, sebelum menanyakan ke forum atau orang lain, setidaknya sudah melakukan pencarian mandiri di dokumentasi resminya.
7. Belajar menghadapi error yang didapatkan
Kemampuan ini tidak kalah penting, karena semua programmer pasti tidak luput dari pengalaman menghadapi error, sehingga perlu belajar bagaimana caranya bertanya untuk memperoleh solusi di forum seperti Stack Overflow.
8. Cari teman seperjuangan
Usahakan jangan belajar programming sendiri. Carilah teman yang sama levelnya untuk mengikuti pembelajaran serupa agar bisa berdiskusi ketika menjumpai error atau mengalami kesulitan.
“Kalau sudah ada teman, coba ikut pembelajaran dan membuat proyek bersama. Misalnya, membuat web tapi job desc dibagi dua. Ini untuk melatih komunikasi dan kolaborasi, karena seorang programmer tidak akan lepas dari keduanya,” imbuhnya.
9. Bergabung di komunitas
Sandhika selalu menyarankan kepada mahasiswanya untuk mengikuti komunitas. Dalam suatu komunitas, ada banyak ilmu yang bisa didapatkan dan tentunya diterapkan di dunia industri maupun pekerjaan.
“Belajar pemrograman di institusi biasanya ada gap antara yang dipelajari di kampus dengan di lapangan. Untuk menjembatani itu, kalian bisa ikut komunitas, baik offline atau online, seperti di grup Facebook, Telegram, dan lain-lain,” paparnya.
10. Kembalikan ilmu yang sudah didapatkan
Sebarkan ilmu yang diperoleh dengan aktif di forum dan menjawab kesulitan yang dialami para pemula. Bisa juga membuat konten yang bermanfaat seperti video, blog, postingan di media sosial, dan perantara lainnya agar dimanfaatkan oleh orang lain yang juga sedang belajar.
