BANDUNG, unpas.ac.id – Sebagai ujung tombak dalam menjalankan pelayanan publik, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut memiliki kompetensi dan kualitas yang mumpuni.
Guna menghasilkan role model ASN yang unggul, khususnya di Kota Bandung, dosen prodi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan, Dr. Imas Sumiati, M.Si tertarik melakukan riset mengenai kinerja ASN.
Riset desentralisasi ini terkait pengembangan sistem administrasi presensi dalam membangun karakter ASN berbasis kinerja di Kota Bandung. Hasilnya diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menghasilkan role model ASN yang berdampak positif bagi Kota Bandung.
“Riset ini akan melibatkan banyak pihak, mulai dari kecamatan, kewilayahan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BPKSDM), Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), hingga Komisi A DPRD Kota Bandung,” katanya, Jumat (5/11/2021).
Masing-masing akan berkontribusi, sehingga terjalin kerja sama antara akademisi, pemerintah, pengusaha, komunitas, dan media massa (sinergi pentahelix), termasuk mengadaan Forum Group Discussion (FGD) secara hybrid (daring dan luring).
“Luaran riset tidak hanya untuk diimplementasikan kepada ASN Kota Bandung, tapi model policy brief juga dapat didaftarkan Hak atas Kekayaan Intelektual (Haki), dijadikan buku ber-ISBN atau book chapter, dan menjadi artikel yang dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional,” lanjutnya.
Dosen sekaligus Asesor Kompetensi SDM dan Analis Kebijakan Publik ini menuturkan, role model yang dihadirkan menggunakan pendekatan kasus, mengingat tupoksi setiap ASN berbeda-beda tergantung bidang dan dinasnya.
Ia mencontohkan, pada 2017, Kota Bandung memiliki Dinas Koperasi, UKM, Industri, dan Perdagangan. Disatukannya empat bidang tersebut membuat dinas ini ‘gemuk’ karena mesti mengampu banyak tugas.
Setelah dipisah dan berdiri sendiri menjadi Dinas Koperasi dan UKM (Dinas KUKM) serta Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin), ternyata mampu meningkatkan kualitas pelayanan masing-masing. Hal ini pernah ia teliti sebelumnya dan kini terus melakukan riset untuk menemukan role model ASN yang idel dan unggul.
“Harapannya, ini bisa jadi policy brief dan referensi untuk menyusun peraturan daerah terkait ASN. Dengan demikian, dapat digunakan dan bermanfaat bagi pemerintah, terutama teman-teman ASN di Kota Bandung,” imbuhnya.
Selain kinerja ASN, metode kerja Work from Home (WFH) juga turut disorot. Ia memperkirakan, usai pandemi akan ada perubahan metode kerja di kalangan pegawai pemerintah maupun perusahaan.
“Ada beberapa yang menyalahartikan WFH sebagai tidak bekerja atau punya banyak waktu luang di rumah. Padahal, tidak sedikit yang malah semakin sibuk karena tugas dan waktu kerjanya bertambah. Ini juga masuk dalam bagian riset saya,” tutupnya. (Reta)*