BANDUNG, unpas.ac.id – Setelah menyelesaikan Pra-Kepaniteraan Klinis di RSUD Cibabat, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan diwajibkan mengikuti simulasi pelayanan kesehatan dan metode pembelajaran dokter muda sebelum memasuki program profesi (koas).
Kegiatan tersebut diikuti 42 dokter muda dan akan berlangsung selama tiga pekan di RS Pasundan, Jl. Haji Wasid No. 1, Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung.
Direktur RS Pasundan dr. Fery Fardian, M.Kes. mengatakan, RS Pasundan merupakan rumah sakit pertama yang dimiliki fakultas kedokteran di Kota Bandung. Rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur ini diproyeksikan sebagai RS pendidikan bagi mahasiswa FK Unpas.
Namun, untuk menjadi RS pendidikan utama, Dekan FK Unpas Prof. Dr. Dedi Rachmadi, dr., Sp.A(K)., M.Kes. menyampaikan perlu ada tahapan panjang yang dilalui. Saat ini, RS Pasundan baru mendapat izin operasional. Masih ada tahapan akreditasi, meliputi akreditasi tingkat dasar, madya, dan paripurna.
“Untuk mendapat status RS pendidikan pun harus melalui akreditasi terlebih dahulu. Dimulai dengan akreditasi RS pendidikan jejaring, baru RS pendidikan utama. Memang perlu waktu, tapi kalau kita bekerja bersama-sama, tentu tujuan itu bisa tercapai,” ujarnya.
Gambaran Sebelum Terjun ke Lapangan
Menurut Prof. Dedi, simulasi pelayanan kesehatan dan metode pembelajaran dokter muda bertujuan memberikan gambaran dan pengalaman kepada dokter muda sebelum terjun ke RS yang sebenarnya.
Dokter muda akan dibimbing oleh dosen/dokter klinis FK Unpas dan melakukan simulasi secara bergilir di departemen rawat inap, rawat jalan, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Para dosen sudah mendapat sit in atau pelatihan beberapa minggu yang lalu. Selain dosen dan dokter klinis FK Unpas, kami harap pelaksanaan simulasi ini juga melibatkan dokter spesialis dari RS Pasundan supaya dokter muda bisa menjalani koas dengan baik,” tegasnya.
Transformasi Akademik ke Profesi
Sementara itu, Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. mengatakan, kegiatan ini menandakan transformasi dari bidang akademik ke bidang profesi. Dokter muda diharapkan bisa mengenal lebih jauh fasilitas dan peralatan medis, serta hal apa saja yang harus dilakukan di lapangan.
Transformasi tadi sejalan dengan target utama yang tengah disiapkanuntuk mewujudkan generasi baru yang cerdas, saleh-salehah, dan sehat.
“Sekarang tinggal bagaimana kita mengisinya. RS ini jadi salah satu perwujudan dan upaya kami untuk membentuk generasi yang tidak hanya sehat, tapi juga cerdas, saleh, dan salehah. Maka, kita mesti jaga bersama, jangan sampai bisa membangun (RS), tapi tidak bisa memelihara,” ujar Rektor.
Sebelum memulai simulasi, kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. Pada sambutannya, Prof. Didi menekankan agar seluruh warga Pasundan bergotong royong menjadikan RS Pasundan sebagai etalase Jawa Barat sebagaimana Paguyuban Pasundan.
“Ke depan, semoga RS Pasundan bisa jadi RS kebanggaan masyarakat Jawa Barat, pun dengan dokter muda harus merasa bangga berada di FK Unpas. Saya yakin dan optimis, kelak ini akan menjadi besar,” tukasnya. (Reta)**