BANDUNG, unpas.ac.id – Sebagai komitmen dalam meningkatkan kualitas akademik dan SDM, Universitas Pasundan kembali mengukuhkan dua guru besar, yakni Prof. Dr. Maun Jamaludin, S.T., M.Si. dan Prof. Dr. H. Atang Hermawan, S.E., MSIE., Ak., Sabtu (28/10/2023).
Pengukuhan Prof. Maun dan Prof. Atang merupakan pengukuhan guru besar keenam tahun ini. Ada tiga guru besar baru yang sudah menerima SK dan akan dikukuhkan November mendatang.
Menyandang gelar guru besar bidang ilmu Administrasi Bisnis, Prof. Maun menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Penerapan Model System Dynamics pada Supply Chain Management dan Tantangannya”.
Sementara Prof. Atang, guru besar bidang ilmu Akuntansi menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Akuntansi Aset Kriptografik: Pergerakan Harga Bitcoin, Market Capitalization, dan Trading Volume”.
Menurut Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU., bertambahnya jumlah guru besar di lingkungan Unpas tak hanya menjadi kekuatan baru, tapi juga meningkatkan rekognisi Unpas di tingkat global.
Guru besar merupakan jabatan akademik tertinggi yang diperoleh melalui kerja keras dan ikhtiar. Sebagai ikon perguruan tinggi, Rektor berharap, guru besar dapat terus berkontribusi lewat karya-karya terbaiknya.
“Kehadiran guru besar baru harus jadi pemicu semangat bagi seluruh civitas akademika. Untuk itu, guru besar jangan hanya berorientasi pada masalah sosial dan materi saja, tapi memperkuat kontribusi di bidang keahlian masing-masing,”
Hal serupa disampaikan Kepala LLDIKTI IV Jabar-Banten Dr. M. Samsuri, M.T., IPU. yang hadir langsung di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus II Unpas Tamansari.
Ia mengapresiasi capaian Prof. Maun dan Prof. Atang, namun juga menekankan agar keduanya terus memacu produktivitas dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kalau sebelum menjadi guru besar bisa melahirkan satu produk inovatif, mendampingi satu UMKM/kelompok masyarakat, atau memublikasikan 2 jurnal ilmiah bereputasi, maka setelah menjadi guru besar minimal produktivitas itu tetap terjaga, tapi akan lebih baik lagi jika ditingkatkan,” terangnya.
Guru besar juga diminta menjadi role model, katalisator, mentor, dan mediator bagi rekan sejawat, terutama untuk mendongkrak kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Dari segi penghargaan dan pengakuan akademik, betul bahwa guru besar adalah karier tertinggi. Tapi, secara kontribusi untuk keilmuan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan kualitas pembelajaran, ini adalah awal untuk menjadi semakin hebat,” tutupnya. (Reta)**