BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan (Unpas) tengah menyiapkan rencana pembelajaran tatap muka yang targetnya akan dilaksanakan pada Juli 2021 mendatang.
Hal ini sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengenai penyelenggaraan kuliah tatap muka di awal semester dua tahun ajaran 2020/2021.
Menurut Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU, pembelajaran tatap muka dapat dimulai pada Juli 2021 jika kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di Bandung sudah cukup landai.
“Menghadapi rencana perkuliahan tatap muka pada Juli 2021, kita sudah siap. Tapi soal pelaksanaan, nanti kita lihat teknisnya,” paparnya di Kampus IV Unpas, Jalan Dr. Setiabudhi, Bandung, Kamis (25/3/2021).
Rektor mengatakan, kali ini sudah lebih optimis untuk menyelenggarakan kuliah tatap muka dibanding saat menerima surat edaran serupa pada Januari lalu, karena dosen dan karyawan di lingkungan Unpas sudah melakukan vaksinasi.
“Sekarang saya punya optimistis, Juli bisa terselenggara perkuliahan tatap muka karena dosen dan karyawan sudah divaksin. Waktu Januari kan vaksin belum ditemukan, perguruan tinggi se-Jawa Barat juga menyatakan tidak sanggup memulai kuliah tatap muka” tambahnya.
Apabila kuliah tatap muka bisa dilaksanakan Juli mendatang, Unpas akan memprioritaskan bagi angkatan 2020. Hal ini dikarenakan mahasiswa angkatan 2020 belum pernah ke kampus.
Namun, jika kondisi masih belum memungkinkan dan jumlah kasus masih tinggi, maka kegiatan perkuliahan akan dilakukan dengan metode blended learning (gabungan pembelajaran tatap muka dan online).
“Kalau situasi masih belum memungkinkan, maka kita akan melakukan kuliah daring seperti biasa, atau setidaknya blended learning, jadi yang boleh ke kampus diutamakan untuk praktikum atau kegiatan lab yang perlu dilakukan di lapangan, dengan tetap menjalankan prokes ketat,” jelasnya.
Selain vaksinasi bagi tenaga didik dan karyawan, Unpas juga akan menambah infrastruktur pendukung protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan thermogun. Menghindari kerumunan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan di samping taat protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan mengenakan masker.
Rektor menambahkan, kesulitan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di perguruan tinggi adalah karena banyaknya mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah dan provinsi. Oleh karena itu, persiapan perkuliahan tatap muka mesti direncanakan dengan matang.
“Kalau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah itu lebih sederhana, karena muridnya berasal dari lokasi setempat. Sedangkan perguruan tinggi kan dari berbagai provinsi, nah ini yang berat,” tutupnya. (Reta Amaliyah S)*